Pembunuhku

Kau ada di setiap hembusan piluku
Kau ada di setiap tetes darah dalam nadiku
Kau tak pernah bisa ku bunuh dalam ingatan
Sekalipun sudah ku kerahkan seluruh tenagaku yang tersisa
Kau tetap dapat menemukan ruang ingatan itu dan mendobrak masuk dalam ingatanku
Jantung ini selalu berdetak tak keruan bagaikan ingin meloncat-loncat keluar dari tahtanya
Iya. Kau adalah alasan dari setiap napas yang ku genggam, alasan dari setiap bulir-bulir air yang membasahi pipi dan alasan dari setiap denyut nadiku yang meronta-ronta ini.
Rasanya ingin mati saja ketika harus dihadapkan tentang rinduku padamu.
Terkadang tak cukup dayaku untuk menahan semua rasa yang ditimbulkan akibat merindu dirimu.
Sungguh terasa amat kejam setiap bilah pisau yang ditancapkan dibatinku, masih terasa sangat jelas bagaimana kau mencoba untuk membunuh jiwa ku perlahan dan mengekang ragaku di dalamnya.
Kau layaknya penjahat berhati kejam, yang merebut paksa setiap kebahagiaan yang sempat tersirat diwajahku, yang sempat menjadi kekuatanku untuk bertahan hidup di dunia tanpa kepastian ini.
Sekarang aku sadar. Bukan hanya dunia yang tak pasti, melainkan juga dirimu tak pernah pasti beradanya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terkapar.

Everlasting Pain

Tentang Kasihmu