Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Terkapar.

Gambar
Dijalan yang tak pernah rata Kutemukan diri terkapar tak nyata Tak sehinggap dengan angan yang terlampau ditata  Diatas sana menembus strata Meratapi keluh kesah mimpi yang tak kujung beranjak Berbatu dibawah hanya akan menari menyringai Pada saatnya akan ada waktu menata Yang tak bisa kau pungkiri dalam kerasnya pergulatan kenyataan Waktu yang enggan untuk menunggu Dan suasana yang senantiasa berlari sesuka tahta Manakah yang harus ku buat pasti? Setiap dekapan angin yang membawa mimpi menuju bima sakti Tak ditahan ataupun tak tertahan  Akan ada tumpah ruah isak tangis sang pengembara Yang pengharapannya belum menuju sukma

Sang Waktu dan Kenangannya

Gambar
Lelah. Lelah dengan segala kepura-puraan yang tertutupi. Tertutupi dengan indahnya wajah dan cahaya mata. Bermain dalam drama yang tak kunjung terhenti. Waktu seakan terus mempermainkan perasaan. Seolah tegar namun terdalam menangis. Keputus asaan dalam drama yang tak henti. Kapan sang waktu akan membiarkan semua terlihat seharusnya? Menampakan segala air mata dalam keramaian? Membuka topeng kehidupan yang hampir enyah oleh air mata? Berapa lama lagi sang waktu akan bermain? Seolah tak ada yang perlu diperbaiki? Hati ini hancur tertelan kenangan menyakitkan. Hidup serasa di ambang kematian. Memilih melanjutkan drama kelam atau keluar dari semua kebusukan ketegaran hati ini? Hati ini rapuh. Lebih rapuh dari rayap yang melahap habis kayu di sana. Meninggalkan dalam sakit. Pergi tanpa sepatah kata. Pergi dengan hati yang kau ambil tak kembali. Bahagiamu meninggalkan dukaku.  " Apakah pertemuan kita hanya untuk memperindah cerita cinta? " -Shals

KAU DAN DIA PENGHIANAT

Gambar
Karna itulah sebabnya aku meragukanmu. Karna bahkan omonganmu tak bisa ku jadikan pegangan berpijak di dunia yang goyah ini.  Kau ingin ku percaya, kau ingin ku untukmu, namun pernahkah kau memberikan kepastian bahwa kau takan meluka lagi. Pernah kau kau berjanji untuk tidak meninggalkan perasaanku yang beranjak dalam ini? Kurasa tidak bukan? Bahkan sekarang kau memilih kembali pada masalalumu. Oh iya soal dia, mantan kekasihmu yang sangat indah itu, maafkan harus kukatakan ia munafik. Ia benar-benar mengusahakan agar aku menutup pintu hatiku rapat-rapat untukmu. Aku tak tau apakah niatnya baik atau justru sebaliknya. Saat ini pun yang sedang ku lihat, ia kembali merasuk kenangan-kenangannya denganmu dan mulai merajut cinta dan menutup patah hatinya padamu dulu. Seperti aku dihianati! Ia dengan lembut dan penuh keyakinan meyakinkanku bahwa kau tidak baik untukku. Namun nyatanya justru ia-lah yang berbalik padamu dan menangkap kembali masalalunya denganmu. Tak habis pikirku

Tak Seperti Dirimu

Banyak lelaki yang menggenggam tanganku Namun tak ada yang menggenggam seerat dirimu Banyak lelaki yang memandang dalam mataku Namun tak ada yang memandang setajam dirimu Banyak lelaki yang membelai rambutku Namun tak ada yang membelai selembut dirimu Banyak lelaki yang perhatian padaku Namun tak ada yang perhatian se tulus dirimu Banyak lelaki yang memberi kenyamanan Namun tak ada yang memberi kenyamanan senyaman dirimu Aku rindu akan semua daripadamu Aku benar-benar merasakannya Kehilangan yang sangat membuatku terkulai lemas Sekalipun tak ada lagi pedulimu Seberapa dalam rasa bencimu padaku Seberapa menjijikannya diriku dihadapanmu Aku akan tetap merindu. Karna aku mencintaimu tentang apa adanya dirimu dengan perasaanmu. Bukan tentang ada apanya dirimu dengan perasaanmu. Kita sudah berulang kali melewati hal sulit sewaktu itu. Namun kali ini kau memilih untuk menyerah. Entah karna kau memang sudah tak cinta Atau mungkin karna ada yang lai