Terkapar.
Dijalan yang tak pernah rata Kutemukan diri terkapar tak nyata Tak sehinggap dengan angan yang terlampau ditata Diatas sana menembus strata Meratapi keluh kesah mimpi yang tak kujung beranjak Berbatu dibawah hanya akan menari menyringai Pada saatnya akan ada waktu menata Yang tak bisa kau pungkiri dalam kerasnya pergulatan kenyataan Waktu yang enggan untuk menunggu Dan suasana yang senantiasa berlari sesuka tahta Manakah yang harus ku buat pasti? Setiap dekapan angin yang membawa mimpi menuju bima sakti Tak ditahan ataupun tak tertahan Akan ada tumpah ruah isak tangis sang pengembara Yang pengharapannya belum menuju sukma