Sajak Harian

Hidupku Hujanku

  Hujan menghiasi hariku. Membasahi tubuhku juga hatiku yang seakan sedang dilanda kekeringan. Memberi sejuta rasa yang blm pernah ku bayangkan sekalipun. Hujan ini datang hanya untuk meracau suasana kalbu. Merombak semua yang tersirat di dalamnya,  memilahnya lalu memusnahkan segala sesuatu yang tidak penting yang hanya akan membuat buruk estetika hati dan membuatmu terpuruk karenanya.
  Jelas,  hujan itu baik. Ia mampu menutup air matamu dengan baik,  menyimpan tangisanmu sampai tak seorangpun melihatnya. Hujan bahkan terlalu indah jika dibandingkan dengan matahari yang bersinar begitu terang yang bahkan karenanya,  sisi gelapmu tak dapat kamu sembunyikan. Mungkin hanya topeng yang akan cukup membantu untuk saat itu. Suara rerintik hujan yang terkadang bisa terdengar begitu nyaring bagaikan alunan nada yang dirangkai dengan begitu indahnya sehingga pendengarnya mampu terbawa perasaan karenanya. 
  Alunan nada itu alunan yang menyimpan beribu makna tak tersiratkan,  menyimpan sejuta kenangan suka dan duka,  yang bahkan bisa membuat siapapun yang mendengarnya akan mengalami kegalauan yang cukup berarti. Ya barangkali ada juga yang bahkan merasakan kesenangan tak terbatas ketika mendengarnya.  Semua itu tergantung pada bagaimana perasaan pendengarnya. Galau kah? Bahagia kah?  Atau bahkan biasa saja? Hanya diri sendirilah yang tau. Jadi,  tak perlulah bermunafik atas apa yang kau rasakan. Sekalipun rasa itu tak wajar,  rasa yang bodoh atau rasa yang menyakitkan. Tak perlu menutupi apapun dari hujan, karna hujanlah yang akan menjadi pendengar dan penyimpan rahasia terbaik yang pernah kamu temui ketika bahkan tak ada satupun yang peduli dengan perasaanmu dan memahaminya termasuk dia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terkapar.

Tentang Kasihmu

Everlasting Pain